LUPA
wajah-wajah dahulu
yang selalu kuingat
tidak lagi tersemat
seperti tangan-tangan
yang menziarahkan jabat
entah bila kami bersahabat
lalu berhiba
dalam riuh rendah ketawa
majlis pertemuan semula
apa yang sebelum semalam
pun tidak lagi bercerita
kenangan menjadi sehitam kopi
di dalam secawan senja
betapa telah kubakar diari
untuk memadamkan kekalahan
sedang di dalamnya ada piala dan anugerah juga
dan pohon-pohon ukhwah kita
031124
No comments:
Post a Comment