DURIAN
aku seorang-seorang
pada usia durian desa belajar berbunga
maka belum sesiapa pun mengetahui
apa yang akan menjelma
tembaga atau biasa-biasa
durian itu ditanam abah
di lahan keringat dan cinta
lima pohon semuanya
sepohon seorang di antara kami
dua lagi yang direncana
takdir-Nya sempat sepuluh tahun
saat rimbunnya sarat
darah abah manis di jerangkap komunis
trauma dahsyat membawa emak bersama
dan durian belajar berbuah
dua tahun berikutnya
takdirnya bukan tembaga
bukan juga biasa-biasa
tetapi mengajar ku menjadi penjual
kemudian peraih berbasikal
aku muda dengan aroma dan rasanya
aku dewasa dengan harganya
aku tua dengan kenangan padanya
kini kami bukan lagi berlima
Ulu Beranang
180524
No comments:
Post a Comment