JALAN KAMPUNG JAWA
Apabila sesekali dilalui
seperti ada yang melambai-lambai
dan mengintai-ngintai
dari institusi ternama wakafan di raja
tetapi mata kenangan semakin kabur
lukisan ingatan pun semakin luntur
Di hadapan
aspal masa pudar dan lekang
nostalgia dan melankolia berselang-selang
menjadi bayang-bayang
Inilah jalannya
pada empat dasawarsa yang lalu
selama tiga belas tahun setiap hari
dilalui oleh seorang lelaki
datang menabur jerih dan kasih
membangunkan ceritera
menampungkan doa
Tidak pernah dia jemu melaluinya
demi ribuan yang membawa harapan
menunggu di pintu-pintu
dari seluruh pelusuk kota dan desa
dari seluruh pelusuk selesa dan sengsara
dari teluk-teluk pengorbanan
dan linangan air mata
Tidak pernah dia jemu melaluinya
demi wajah-wajah bunga
yang mencari cahaya menyuluh dunia
yang mencari takwa meneroka syurga
Mereka juga sepertinya
melalui jalan ini
datang, pulang dan pergi berjuang
ke langit warisan
sehingga ternama atau tidak
mereka tetaplah bintang-bintang
Dan sesekali dilalui kembali
bagaikan menuju senja
No comments:
Post a Comment